Jumat, 12 Februari 2016

Wisata batu katak. Wisata dengan pesona gua yang tersembunyi

Perjalanan kali ini saya ke wisata batu katak. Wisata batu katak terletak di desa batu katak bawah kecamatan bahorok kabupaten langkat provinsi sumatera utara. jarak tempuh ke tempat ini jika dari medan kurang lebih 3 jam. arah menuju ini sama satu arah jika menuju bukit lawang. kondisi jalan yang lumayan bagus. desa batu katak yang berbatasan dengan kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). maka dari itu desa ini tidak kalah indahnya jika dibandingkan dengan Tangkahan dan bukit lawang. desa ini memiliki sungai yang sangat jernih dan cocok untuk melakukan Tubing dan Arung jeram serta juga daerah ini banyak sekali tanaman durian jika musimnya durian di daerah ini sangatlah melimpah dan rasanya sangatlah enak serta harganya yang murah.
jembatan desa batu katak 

saya berangkat ke desa batu katak bersama teman-teman kampus dimana kami bermalam di sini disebuah mess. kami disini untuk menelusuri gua dimana didaerah ini banyak menyimpan gua yang banyak belum diketahui. di sini terdapat lebih dari 25 gua dan sebagian belum dinamai. gua yang sudah dinamai itu diantaranya gua namu mentar, gua bayak, gua air, gua batu rizal, gua jodoh dan masi banyak lagi gua yang terdapat disini. masyarakat sini sangat mengandalkan wisata sebagai mata pencahariannya. karena daerah sini memiliki kekayaan alam yang sangat indah maka dari itu masyarakat sini membuat sebuah komunitas untuk pengelolaan wisatanya. dan untuk memasuki gua ini kita harus membayar sebesar 41 ribu rupiah yang dipandu oleh dua gait. dikarenakan jarak tempuh kegau ini sekitar 2 jam lebih dari desa. karena gak bisa semua gua dimasukan jadi kami memilih untuk memasuki gua namu mentar yang dimana gua nya berbentuk horizontal yang panjangnya 700 meter. 


 
lokasi didalam gua 

gua ini memiliki keindahan stalaktis yang sangat luar biasa dan hewan-hewan yang terdapat didalam nya anatara kalilawar, serangga dan binatang-binatang kecil lainnya. jarak tempuh melewati gua ini bisa sampai dua jam jika kita banyak mengambil gambar disini hahaha. dan gait yang bersama kami bilang gua ini dulu tempat tinggalnya binatang buas seperti harimau akan tetapi sekarang sudah tidak ada lagi. digua ini sangat cocok untuk bermalam didalam nya karena tidak dilewati oleh saluran air. 
setelah kami masuk digua ini kami menulusuri alam sekitar TNGL yang dimana banyak menyimpan flora yang sangat banyak dan langka semuanya diantaranya Bunga Raflesia dan Bunga Bangkai. 

jika kita berkunjung haruslah bermalam dan dimusim panas karena jarak tempu yang sangat bagus dan juga sungai sangat jernih jika lagi tidak hujan. dan untuk kesini tidak lah menyesal karena memiliki keindahan yang luar biasa. indonesia banyak memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah keindahannya jadilah harus dirawat dengan baik agar jadi aset bagi perekonomian masyarakat bangsa ini. 

Menulusuri Sejarah Marga Saragih & Makam Raja Raya Tuan Rondaham Saragih Garingging di Simalungun

Menulusuri Sejarah Marga Saragih & Makam Raja Raya Tuan Rondaham Saragih Garingging di Simalungun 

Marga Saragih merupakan salah satu marga asli dari suku simalungun yang mendiamin kawasan simalungun dan sekitarnya. Saragih bagian dari SISADAPUR yaitu marga yang ada di simalungun yaitu SINAGA,SARAGIH, DAMANIK, PURBA. marga saragih juga bagian dari PARNA yaitu sekolompok marga yang merupakan keturunan dari Raja Naiambaton yang berasal dari toba. kali ini saya mencoba mencari sejarah dari marga saragih yang dimana merupakan leluhur dari saya karna saya sendiri bermarga saragih. margaa saragih banyak mendiamin di daerah Pematang Raya kab.Simalungun. saya terlebih dahulu menjiarahin makam opung Tuan Rondaham Saragih Garingging dimana beliau merupakan Raja Raya yang bermarga saragih. beliau juga merupakan pahlawan nasional dimana beliau sangat menentang penjajahan belanda yang masuk ke simalungun. makam raja raya terletak di desa Aman Raya Kec Pematang Raya kab simalungun. 

 

lokasinya tidak jauh dari siantar kurang lebih satu jam peralanan, dan kalau ditempuh dari medan melalui merek sekitar 3jam. dengan menjungi makam beliau saya lebih mengenal sejarah dari leluhur saya. dan disana yang jumpa dengan penjaga makamnya yang bernama ibu br purba dimana suami beliau merupakan salah satu cucu dari tuan rondaham saragih garingging. dan ibu itu bercerita sama saya bahwasanya raja raya ini merupakan sosok yang sangat berwibawa dan sangat menentang penjajahan belanda. dan juga beliau cerita bahwa nya saragih garingging merupakan saragih yang tertua dan asli saragih yang dari simalungun yang dimana kita tahu saragih banyak sub cabang nya yang dimana sub cabang itu yang kebanyakan berasal dari toba dan sekitarnya yang merantau ke tanah simalungun dan memakai marga saragih. dulu disimalungun berlaku hukum adat yang sangat kuat dimana jika ada pendatang yang datang di simalungun harus bergabung ke dalam kelompok SISADAPUR jika tidak dianggap sebagai mata-mata musuh kerajaan yan ada disimalungun. itulah sebabnya marga saragih banyak sub cabangnya. beliau juga berkata marga saragih asli yang dua yaitu saragih garingging dan saragih sumbayak. untuk menulusuri jejak kerajaan raya sangat lah minim mendapatkan informasi dikarenakan peninggalan kerajaan berupa rumah adat sang raja sudah hialng tinggal makam beliau yang terjaga dengan baik. di dalam kawasan beliau juga terdapat makam Puang Bolon Bou Bajalinggei br Purba Dasuha dimana beliau merupakan permaisuri dari sang raja.
dengan menulusuri sejah dari leluhur saya, saya makin lebih bangga menjadi marga saragih. dan saya mengharapkan kaum muda marga saragih untuk selalu cinta akan budaya dan sejarah dari suku simalungun dan marga saragih khususnya.